Misteri di balik nikmatnya GO-rengan


Siapa tak kenal gorengan? Makanan yang cocok di lidah semua rakyat Indonesia ini memang tak ada habisnya untuk dibahas. Tapi pernahkah kalian berfikir tentang misteri pada gorengan?

Saya yang gemar makan gorengan dari jaman masih bocah di Tangerang sampai sekarang udah kerja(kebayang dong berapa banyak gorengan yang udah masuk ke perut saya) dan merasa cukup paham cara menikmati gorengan punya rasa bingung dan penasaran.

Terkadang dapat gorengan yang renyah dan nikmat, tapi minyak nya masih banyak, tak jarang juga dapat gorengan yang minyaknya tidak terlalu banyak. But wait, namanya gorengan sih pasti berminyak ya, tapi yang dipermasalahkan adalah kadar minyaknya.

Rasa penasaran ini semakin memuncak ketika saya menemukan fakta di lapangan bahwa gorengan yang penjualnya ibu" memiliki kadar minyak lebih tinggi dibanding dengan gorengan yang dijual abang", atau bapak". Tanya kenapa? Sama sih saya juga bingung.

Awalnya saya merasa bahwa hal itu mungkin cuma kebetulan saja. Tapi ketika saya lanjut kuliah di Bandung, saya menemukan bahwa di Bandung juga hal tersebut berlaku.

Penelitian pun berlanjut, ketika ke warung ada gorengan yang dititipin, saya nyicipin gorengan nya. Saya ngerasain kok minyaknya banyak ya? Akhirnya iseng" saya nanya ke penjaga warung, "Bu ini yang nitipin gorengan nya ibu" ya?",, "Iya mas, itu ibu yang di sana(nunjuk arah rumah) tinggalnya yg nitip disini, kenapa emang?".

Nah, dari situ saya paham sekarang saya semakin expert di dunia per-gorengan-an. Contoh lain paling sepele adalah ketika mamah di rumah bikin gorengan dan saya bikin gorengan sendiri. Muncul fakta yang mengejutkan bahwa gorengan mamah jauh lebih berminyak dari gorengan bikinan saya.

Ini sebenernya masalah gender atau apa sih? Sampai sekarang ini masih jadi misteri. Kenapa gorengan ibu" lebih berminyak dibanding gorengan bapak" atau abang".

Masih misteri...

Komentar

Posting Komentar